Reporter : Anagracia
Dili (MTL) : Sejumlah eks guru yang berakhir masa kontrak kerjanya, tidak setuju dengan aksi demontrasi puluhan guru yang memprotes pemberhentian kontrak kerja dari Menteri Pendidikan (Mendik) Timor-leste.
ernyataan itu disampaikan perwakilan guru penentang demonstrasi, dalam sebuah jumpa pers belum lama ini di Dili.
Jufru bicara para guru penentang demonstrasi, Agustinho da Costa Belo dalam jumpa pers mengatakan, akasi demonstrasi para guru yang menyebut pemberhentian kontrak kerja sebagai pemecatan, tidak berdasar. Karena kenyataannya, kontraknya berakhir bulan desembru 2023, bukan pemecatan.
“ Para guru dan juga sebagai pendidik, harus berbicara mengenai kebenaran, menunjukan sikap sopan santun dan profesionalisme kepada public, bukan sebaliknya,” kata Agustinho da Costa Belo.
Setelah mengakhiri kontra kerja sejumlah guru, kementrian Pendidikan membuka kembali jatah calon guru. Dan mempersilahkan para guru yang telah habis kontrak untuk melamar kembali.
“ Kami setuju dengan keptusan Kemeterian Pendidikan untuk membuka Kembali jatah guru di tahun 2024 ini. Kami bersedia untuk melamar. Kami juga meminta kepada teman-teman guru untuk mengikuti aturan yang ditetapkan kementrian Pendidikan,” kata Agustinho.
Juru bicara itu juga meminta kepada Menteri Pendidikan untuk mempercepat proses perekrutan kembali guru, sehingga proses belajar mengajar di sekolah tidak terhambat.
Para eks guru honorer yang sudah selesai masa kontraknya Desember 2023 melalukan demontras di Dili, Timor-leste pagi, Senin (22/1) guna memprotes keputusan Menteru Pendidikan tidak memperpanjang kontrak kerja.
Demonstrasi dalam bentuk long mars yang mengambil start dari sekitar Merkadu Lama, menuju Metiaut, Kecamatan Cristo Rei, Dili, dijaga ketat aparat Polisi. Para demontran juga didukung sejumlah aktivis mahasiswa dari berbagai Universitas di kota Dili.