Reporter : Ana Graciana
DILI (beritatimorleste.com) : Forum Organisasi Non Governamental Timor-leste (FONGTIL) meminta Polisia lebih profisional tangai demonstrasi para eks guru Honorer. Karena sebagai wargna negara, guru memiliki hak untuk menuntut perhatian dari Pemerintah.
Presiden Dewan Fiskal FONGTIL, Inocensio de Jesus Xavier mengatakan hal itu dalam sebuah konferensi Pers di Dili, Senin (12/2/2024). “ Demonstrasi itu konstitusional, dimana menuntu juga negara, melalui Polisi untuk mengamankannya sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Masih menurut Inosencio, dalam aksi pengaman demonstrasi, Polisia menangkap para sejumlah esk guru dan membangting ke tanah. Itu menimbulkan tensi baru dan menunjukkan kesan tidak baik di masa mendatang.
Menurut informasi, Polisia terpaksa menangani aksi demontrasi itu dengan keras, karena para demonstran menolak menjauh dari lokasi Gedung Publik atau Gedung Kementerian Pneididkan. Menurut aturan, lokasi demonstrasi harus berjarak sekitar 100 meter dari tempat umum atau Gedung pemerintah.
Inocensio de Jesus Xavier menjelaskan, manifestasi para guru muncul, sebagai akibat dari terlambatnya Pemerintah penangani masalah.
“Aksi itu normal. Polisia semestinya menggunakan yang prosional saja, berdasarkan normal legal,” ujarnya.
FONGTIL meminta Komando Polisi Nasional Timor-leste -PNTL untuk memberi orientasi jelas kepada para Polisia, agar menangani para pendidik dengan manusiawi, karena mereka buka pelaku kirminal. Mereka hanya berjuang untuk hak mereka, hingga mendatangi kementrian Pendidikan untuk mendapatkan klarfifikas . (*)