Vatikan, BTL : Presiden Republik, Jose Ramos-Horta, mengadakan pertemuan resmi pertama dengan Paus Francisco I di Vatikan Senin pekan ini , setelah terpilih sebagai Kepala Negara Republik Demokratik Timor-Leste .
“Dia (Paus Francisco I) bangga kepada Timor-Leste. Dia mencintai dan mengiktu situasi di Tior-leste, Sekaligus mengunkapkan niatnya untuk mengunjungi Timor-Leste,” kata Presiden Ramos-Horta setelah pertemuan itu.
Mengenai tanggal kunjungan pimpinan tertinggi Agama Katolik sedunia ke Timor Leste, Presiden Horta, tanggal pasti akan diumumkan secara resmi oleh Gereja Katolik di Timor – leste bersama Santa Se.
“Paus juga menghargai hubungan antara Gereja dan Negara yang independen dan tidak saling mengganggu.Sebagai Kepala Negara selalu bangga membawa Timor ke dunia walaupun terotorinya kecil, tetapi tidak asing lagi dan banyak negaradi dunia,” ujar Jose Ramos-Horta. Pemenang Nobel Perdamaian 1996 itu.
Paus Francisco juga memuji keberanian rakyat Timor-leste dalam perjuangan kemerdekaan dan mengapresiasi rekonsiliasi antara Timor-Leste dan Indonesia.
Menurut Horta, rekonsiliasi terjadi karena dipelopori oleh Pemimpinan Kemerdekaan Timor-leste, Kay Rala Xanana Gusmao, yang tertarik pada perjuangan dan rekonsiliasi. Untuk itu, Presiden Republik Demokratik Timor-leste meminta seluruh rakyat untuk berdoa untuk bagi paus Francisco agar bisa mengunjungi Timor-leste dalam tahun 2024.
Selain membahas kunjungan ke RDTL, kedua pemimpin juga membahas situasi dunia, termasuk masalah di Myanmar: ” Paus sangat peduli dengan masalah kemanusiaan dan menganggap militer tidak mampu mengatasi perang,” kata Presiden Ramos-Horta.
Kedua pemimpin itu sepakat bahwa solusi untuk semua masalah di Myanmar adalah melalui mediasi, dan melalui negosiasi agar tidak menyebabkan perang saudara lebih lanjut. Pertemuan tersebut juga membahas masalah kemiskina dan utang dari negara – negara terbelakang di dunia.